Kiat Menjaga Pandangan

Gambar/Foto: Rumah Belanja Muslim

Perintah menjaga pandangan ditujukan untuk memelihara pandangan agar tidak terjerumus (dan menjerumuskan) dalam perkara yang bertentangan dengan tujuan luhur Allah menciptakan indera penglihatan itu sendiri. Menjaga pandangan secara maknawiah setara dengan menundukkan pandangan, atau menahan pandangan, seperti yang ditegaskan dalam Ayat berikut:


قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ


Katakanlah kepala laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (QS. An-Nur: 30)

Dalam ayat di atas, perintah menahan pandangan (atau menjaga pandangan) disandingkan dengan perntah memelihara kemaluan, dan ini memang fakta yang tak terbantahkan; bahwa pandangan yang tidak terjaga, pandangan yang liar, pandangan yang khianat benar-benar merupakan gerbang paling awal bagi kemaksiatan yang lebih besar. Menjaga pandangan merupakan dasar dan sekaligus sarana untuk menjaga kemaluan. Dalam Ayat di atas, Allah lebih dulu menyebut perintah menjaga pandangan kemudian disusul dengan perintah menjaga kemaluan.

Baca juga: Memaknai Darurat Perselingkuhan Saat Ini

Perintah menjaga pandangan tidak hanya ditujukan untuk laki-laki. Perempuan-perempuan pun wajib melakukan hal yang sama, agar tercipta situasi yang kondusif dalam lingkungan kehidupan sehari-hari, sebagaimana disebutkan dalam Ayat berikut, yang merupakan kelanjutan dari Ayat di atas.


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS. An-Nur: 31)

Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan dalam menjaga pandangan:

  • Meyakini bahwa Allah senantiasa mengawasi perbuatan kita. Di manapun kita berada, di kala sendirian di depan komputer atau di hadapan smartphone, pengawasan Allah tidak pernah luput.
  • Menumbuhkan rasa malu di hadapan Allah menggunakan mata ciptaan-Nya untuk hal-hal yang dilarang-Nya.
  • Meyakini bahwa kelak mata kita akan menjadi saksi atas apa yang dilakukannya. Dalam hal ini yakinkan diri kita agar pada saatnya nanti mata kita memberikan kesaksian akan keteguhannya dalam menjaga pandangan.
  • Membayangkan berbagai faedah dari menjaga pandangan. Mujahid berkata, "menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan Allah, menimbulkan kecintaan kepada Allah". Dengan menjaga pandangan, Allah akan menambah cahaya iman kita, dan memberi kita kenikmatan beribadah kepada-Nya.

Demikian kurang lebih kiat-kiat dalam menjaga pandangan. Ibnul Qayyim, sang ulama masyhur, suatu ketika memberikan nasehat, bahwa Allah SWT menjadikan mata sebagai cerminan hati. Ketika seorang hamba mampu menjaga pandangannya, maka hatinya mampu meredam gejolah syahwat. Jika pandangannya tidak terjaga, maka hatinyapun akan liar mengumbar syahwat. (Baca juga: Pelakor dan Poligami yang Ternoda

Posting Komentar untuk "Kiat Menjaga Pandangan"